Wednesday, November 9, 2011

...


Tumblr_lue2xkuhoq1qlwf6ao1_500_large

3 titik. itu judulnya dan di dalam 3 titik itu terdapat sebuah cerita. titik pertama, dia bernama Langit, tiitk kedua benama Sputnik dan titik ketiga bernama Biru (Biru itu laki-laki)


Seperti biasa hari-hari dilalui dengan sekolah.. mereka bertiga 1 kelas Langit dan Sputnik adalah 2 sahabat yang sangat akrab.. dan Biru adalah yah, salah satu teman mereka..

Suatu haru, Langit bercerita ke Sputnik ketika jam istirahat dan waktu itu anak-anak lain pergi ke luar kelas.. Langit memanfaatkan waktu ini untuk bercerita semua ke Sputnik..
"Nik, kamu tau nggak aku suka siapa?" Langit membuka pembicaraan.
"Siapa hayo? Kaih tau aja ngga apa-apa, ngga bakal aku sebarin." balas Sputnik.
"Tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya?" jawab Langit dengan nada mengancam tapi juga dengan nada bercanda
"Iya-iya.." menanggapi dengan agak malas
"Aku suka.. Biru." Jawab Langit dengan malu-malu
"Cieee,, Langit suka Biru" mengejek-ngejek dengan nada bercanda tapi berteriak
"Kamu tu.. jangan keras-keras, ntar ketauan." memukul lembut bahu Sputnik
"Haha.. iya-iya cuman bercanda kok" Sputnik cuman bisa memamerkan deretan giginya yang putih

Hari-hari berlangsung seperti biasa hingga Langit menemukan sebuah Kotak berisikan surat-surat ya yang sepertinya Langit menganggap  itu tidak penting.. tapi dia penasaran dan berniat membawa kotak itu pulang.

Sampai dirumah Langit, membuka kotak itu dan bersiap-siap membacanya.. 2-4surat yang dibacanya tidak terlalu penting baginya hingga sampai surat yang kelima dia kaget. dia serasa semua berhenti bergerak. dia sangat kaget. SANGAT KAGET. didalam surat itu tertulis:
                                   untuk Lucy, temanku
                                               Luc, kamu tau aku suka siapa? aku pengen kasih tau kamu aku suka                      siapa tapi ini rahasia ya? jangan kasih tau siapa-siapa. Sebenernya aku suka Sputnik. oiya Luc, suratnya ini dulu ya. sambungannya besok.
                                                                                    temanmu, Biru

membaca itu Langit seakan ingin berteriak, menangis, dan lain-lain. Langit SANGAT-SANGAT MENYESAL  telah mengenal Biru. Dia ingin sekali membenci Biru. Seakan Biru itu sekarang musuh bebuyutannya


Keesokan harinya hari Selasa, Langit bersikap aneh kepada Biru dan Sputnik. Langit tidak lagi duduk bersama Sputnik lagi. Dan Langit menjaga jarak dengan Biru. Setiap kali Biru dan Sputnik mendekatinya, Langit langsung pergi menjauh. Sputnik berniat bertanya kepada Lucy
"Luc, kamu tau nggak kenapa akhir-akhir ini sifatnya Langit aneh ke aku?" dengan nada penasaran, Sputnik bertanya kepada Lucy.
"Enggak" jawab Lucy
"Oh, yaudah" kemudian Sputnik meninggalkan Lucy begitu saja..

Tak lama kemudian Lucy mendatangi Biru untuk membicarakan masalah Kotak surat itu.
"Ru, mana balesan suratnya? kok belum sampe ke aku?" Lucy membuka pembicraan
"Lho, dimana kotak surat itu? kalo sampe ada yang tau, fatal banget itu.." Balas Biru dengan nada panik
"Gimana sih kamu? oiya, kemarin aku liat Langit bawa kotak gitu waktu pulang sekolah.. Jangan-jangan dia tau rahasiamu dam itu yang bikin sikap dia berubah? mauk akal nggak sih? kan Langit suka kamu" Jelas Lucy
"HAH? yaampun.. pantesan sikap dia aneh, begitu dia tau kalo aku suka Sputnik.." Biru panik lagi


Tak lama kemudian Langit datang ke kelas dan membuat Lucy serta Biru tersentak kaget dan Langit buru-buru pergi lagi tapi terlambat karena dicegat oleh Biru..
"Mau apa kamu?!" Hentak Langit
"Aku.. aku minta maaf" kata Biru terbata-bata
"hah, ngapain minta maaf? terlanjur! aku udah tau semuanya. kamu nggak hargain perasaanku! aku tau nggak mungkin maksa kamu buat suka sama aku karena aku tau diri!" bentak Langit
"Sekarang, apa mau kamu? kamu mau aku jadi pacar kamu?" jawab Biru dengan nada halus
"NGGAK! MAKASIH! lagipula kamukan suka sama Sputnik. bukan aku."
Langit meninggalkan Biru yang berdiri mematung dihadapannya.


Biru kecewa dengan dirinya kenapa dia bisa sebodoh dan seceroboh itu. Esoknya, Biru berniat minta maaf kepada Langit dengan mendatangi Rumah Langit, tapi apa yang didapatnya? Rumah iu kosong. ada kertas ditempelkan di depan rumah itu dengan tulisan "RUMAH INI DIJUAL" Biru semakin kecewa


Setelah kejadian itu, Biru tidak pernah bertemu dengan Langit lagi. Dam perasaan kecewa masih membekas dihatinya.



xoxo :)


No comments: