Thursday, April 28, 2011

HAPPY EASTER

hey, maaf aku telatt banget buat ngepost ini x(

Charlie And The Chocolate Factory

 hmm, maaf lama aku nggak posting :D padahal lagi waktunya libur lho. aku lagi males banget deh kemarin posting :p belum sempat mendapat inspirasi saya ini :D #huuu... yasudah, ayo kita mulai sajaaa :D

kutipan ini aku ambil dari blog orang hehe :D mohon maklum yaaa :D #peace..
CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY

Film yang diadaptasi dari film Willy Wonka and The Chocolate factory ini menceritakan tentang betapa pentingnya keluarga untuk kita. Cerita dari Charlie and The Chocolate Factory dan Willy Wonka and The Chocolate Factory memang tidak jauh beda. Bisa dikatakan tidak ada perbedaan sama sekali. Film ini diawali dari sebuah perusahaan coklat terbesar yang sudah lama tutup dikarenakan resep rahasia perusahaan tersebut dicuri oleh mata-mata pembuat coklat lain yang iri dengan Willy Wonka, pengusaha coklat sukses tersebut. Karena hal tersebut, tuan Willy harus menutup perusahaannya dan memecat seluruh pegawainya. Tapi, entah kenapa setelah kejadian itu, dari luar perusahaan coklat tersebut sering terdengar suara mesin yang sedang dioperasikan. Padahal tidak ada satu pun pegawai di dalam perusahaan tersebut, karena seluruh pegawai telah dipecat dan gerbang perusahaan itu pun tak pernah terbuka lagi sejak kejadian itu. Bungkusan coklat pun sudah berada di luar perusahaan dengan alamat yang telah ditujukan setiap harinya. Ini adalah sebuah misteri! Begitulah yang diceritakan oleh kakek Charlie yang merupakan mantan pegawai dari perusahaan Wonka tersebut.
                                                         #Willy Wonka

Charlie Bucket adalah anak dari sepasang suami istri yang kehidupannya amatlah pas-pasan. Suatu hari, tersiar kabar bahwa Willy Wonka menciptakan 5 produk coklat berhadiah yang akan dipasarkan ke seluruh dunia. Namun, kelima coklat ini dipisahkan satu sama lainnya. 5 anak tentunya akan mendapatkan 5 coklat tersebut. Di dalam kelima coklat wonka tersebut, terdapat sebuah Golden ticket. Siapa yang mendapatkan golden ticket itu, maka ia berhak untuk mengunjungi dan memasuki perusahaan wonka yang luar biasa menakjubkan tersebut. Namun, 5 coklat yang berisi 5 golden ticket tersebut akan dikirim secara terpisah dan acak. Sehingga tak seorang pun yang mengetahui di coklat mana golden ticket berada.

                                       #rumah Keluarga Charlie (sampe miring gitu sih rumahnya :o)

                                                      #Coklat Batangan Wonka (aku mau :3)

                                          #Golden Ticket Wonka

Semua orang ingin mendapatkan golden ticket. Sehinggga mereka membeli coklat wonka sebanyak-banyaknya agar kesempatan mereka untuk mendapatkan golden ticket menjadi lebih luas. Termasuk Charlie, ia ingin sekali mengunjungi perusahaan coklat wonka dengan mendapatkan golden ticket. Tapi, ia hanyalah seorang anak yang miskin. Ia tidak dapat membeli coklat wonka tersebut. Ia hanya bisa mendapatkan satu batang coklat wonka apabila ia sedang berulang tahun. Karena setiap Charlie ulang tahun, orang tua Charlie hanya mampu memberikan hadiah berupa satu batang coklat wonka. Untung saja, sebentar lagi adalah hari dimana Charlie berulang tahun. Telah tersiar kabar bahwa Golden tiket pertama telah ditemukan. Kesempatan Charlie sekarang telah berkurang satu.

Hari ulang tahun Charlie pun tiba. Tapi, tidak ada pesta di rumah Charlie. Hanya ucapan selamat dari kedua orang tuanya dan kedua nenek serta kedua kakeknya dengan hadiah sebatang coklat wonka. Walau demikian, ia sangat senang. Ia segera membuka sebatang coklat wonka tersebut dan berharap di dalamnya ada golden ticket. Dengan hati-hati ia membukanya. Tapi, tidak ada yang namanya golden ticket didalamnya. Charlie pun sangat sedih. Ia hanya bisa mendapatkan sebatang coklat wonka saat ia ulang tahun. Tidak mungkin ia harus menunggu sampai tahun depan untuk mendapatkan sebatang coklat wonka. Jadi, tidak ada harapan lagi bagi Charlie untuk berkunjung ke perusahaan wonka. Sudah tersiar kabar bahwa golden ticket kedua, ketiga, dan keempat sudah ditemukan. Sekarang hanya ada satu golden ticket yang belum ditemukan oleh siapa pun.

Harapan Charlie muncul kembali saat salah satu kakeknya, bersedia memberikan uang simpanannya untuk Charlie. Betapa senangnya Charlie. Akhirnya ia dapat membeli satu coklat wonka lagi. Awalnya, Charlie tidak ingin menerima uang itu. Tapi, karena ketulusan kakeknya, ia dapat menerima uang itu. Ia segera berlari ke toko terdekat untuk membeli coklat wonka. Charlie pun mendapat sebatang coklat wonka dan segeras membawanya pulang. Setibanya di rumah, ia segera membuka coklat tersebut bersama kakeknya. Betapa sedihnya dia setelah mengetahui tidak ada golden ticket di dalam coklat tersebut. Tapi, ia tetap semangat. Ia sadar bahwa dirinya adalah orang miskin yang tidak mungkin pergi ke perusahaan coklat wonka tersebut.

Charlie pun pergi ke depan gerbang perusahaan coklat wonka yang tidak jauh dari rumahnya. Ia menatap perusahaan tersebut. Orang-orang pun telah membicarakan tentang golden ticket terakhir yang sudah ditemukan. Ia pun pulang dengan hati yang menangis dan kepala tertunduk menyesali nasibnya. Ia bertjalan pulang. Saat diperjalanan pulang, ia melihat uang yang tertutupi oleh salju. Ia segera mengambilnya dan segera pergi ke toko coklat wonka. Ia berharap ada keajaiban sehingga ia mendapatkan golden ticket yang terakhir. Saat ditoko coklat wonka, ia mendengar bahwa golden ticket terakhir telah dipalsukan oleh seseorang. Sehingga, golden ticket terakhir masih ada dan belum didapatkan oleh siapa pun. Harapan Charlie pun datang kembali.

Setelah membeli coklat itu, ia segera membukanya di toko tersebut dengan cepat. Ternyata.... Wow...!!! Golden ticket terakhir berhasil ia temukan. Ia sangat gembira. Banyak orang-orang menawarinya untuk menukar golden ticket tersebut dengan uang. Tapi Charlie tidak mau. Ia segera berlari menuju rumahnya. Ia pun mengabarkan hal itu ke keluarganya. Tapi, Charlie sempat ragu apakah dia ingin pergi ke perusahaan coklat wonka? atau dia ingin menjual golden ticket tersebut. Charlie pun memilih untuk menjual Golden ticket tersebut. Tapi, keluarga Charlie melarangnya untuk menjual Golden ticket tersebut. "Golden tiket ini hanya satu di dunia sedangkan uang ada dimana-mana dan dapat dicari. Tapi, Golden ticket ini hanya ada saat ini dan satu kali ini saja." jelas kakek Charlie. Charlie pun sadar dan ia akan pergi ke perusahaan coklat wonka sesuai dengan jadwal yang dijanjikan oleh tuan willy lewat siaran televisi.

                                          #Ekspresi Charlie mendapat Golden Ticket
Keesokan harinya, Charlie datang bersama kakeknya ke perusahaan coklat wonka. Ia membawa kakeknya karena hal itu merupakan sayarat untuk datang ke perusahaan tersebut yaitu dengan membawa satu pendamping. Kakek Charlie lah yang bersedia untuk menemani Charlie pergi ke perusahaan coklat tersebut. Sesamapai di perusahaan, Charlie melihat keempat anak lain bersama pendampingnya yang mendapatkan golden ticket. Berikut adalah gambar dari kelima anak yang mendapatkan Golden ticket:

5 pemenang Golden Tiket itu adalah, yang pertama menemukan yaitu Agustus Gloop, seorang anak yang sangat rakus dan pastinya kalo udah rakus tentunya gendut kan? Seteleah si Agustus, yang kedua adalah Veruca Salt, seorang anak manja yang semua yang dia pengen tu selaluu diturutin sama ayahnya aww :3. Yang ketiga adalah Violet Beauregarde, seorang anak yang sangat ambisius dan Pemenang makan permen karet :O. Ini dia yang keempat, Mike Teeve, seorang anak yang merasa paling pintar dari yang lainnya. Jadi tinggal 1 lagi Golden Ticket yang tersisa, kira-kira siapa yang nemuin hayooo :D yang nemuin Golden Ticket terakhir adalah Charlie Bucket seorang anak yang kehidupannya bersama keluarganya itu sangat pas-pasan.

Di dalam pabrik tersebut, Charlie melihat keajaiban-keajaiban dalam pembuatan Wonka’s Chocolate. Mulai dari ruang cokelat, dimana terdapat lembah dengan air terjun pengaduk cokelat, pohon-pohon dan rumput permen yang bisa dimakan, dan sungai cokelat. Mereka juga diberitahu tentang Oompa-Loompa, manusia kecil yang didatangkan dari pulau Loompa untuk menjadi pekerja di Wonka’s Factory. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan melalui sungai cokelat dengan perahu naga merah muda yang terbuat dari permen. Ruang berikutnya yaitu Ruang Penciptaan, tempat Mr. Wonka mengolah ciptaan terbarunya seperti Penyumpal Mulut Abadi dan Permen Rambut. Mr. Wonka juga menunjukkan mesin permen karet yang bisa membuat permen dengan rasa tiga macam makan malam. Selanjutnya Mr. Wonka memperlihatkan Ruang Kacang yang isinya tupai-tupai terlatih yang sedang mengupas kacang kenari. Dan yang terakhir adalah Ruang Cokelat Televisi, sebuah ruang percobaan untuk mengirim cokelat melalui televisi.
Tak disangka, hanya tinggal Charlie, anak yang tersisa. Keempat anak lainnya, gugur satu persatu dalam perjalanan karena tidak menaati aturan Willy Wonka. Dan sesuai janjinya Mr. Wonka pun memberikan hadiah kejutannya pada Charlie yaitu pabrik cokelat miliknya.
Alur cerita dalam film ini memang tidak jauh dengan novelnya. Namun ada bagian cerita yang digubah untuk beradaptasi dengan keadaan masyarakat saat ini.. Misalnya latar belakang Willy Wonka diceritakan melalui ingatan-ingatannya yang berkelebat ketika mengantar anak-anak tersebut tour di dalam pabrik cokelat. Willy Wonka yang dalam novelnya hanya seorang pemilik pabrik cokelat besar yang jenius, dalam film ini dikisahkan mempunyai pengalaman kecil yang buruk. Ia adalah seorang anak dokter gigi yang selalu dilarang memakan permen dan cokelat. Hingga akhirnya Wonka kecil memutuskan untuk pergi dari rumah dan menemukan bakatnya sebagai pembuat cokelat yang jenius. Tentu saja penambahan ini tidak sia-sia karena dengan demikian tokoh Willy Wonka tidak hanya menjadi permen dalam cerita. Tapi juga manusia yang mempunyai konflik kehidupan. Dengan menghilangkan sifat “peri” pada Willy Wonka, film ini tidak lagi sekedar fantasi yang mengumbar imajinasi tapi juga rasionalitas cerita.
Hal lain yang didaptasi yaitu gambaran pakaian Oompa-Loompa. Dalam novelnya Mr. Wonka mengatakan bahwa para Oompa-Loompa ngotot untuk terus memakai kulit rusa sebagai pakaiannya. Dalam film Oompa-Loompa memakai pakaian beraneka ragam di setiap ruangnya. Pakaian tersebut bahkan sangat futuristik sehingga sangat keluar dari imajinasi novel tersebut. Lagu-lagu yang dinyanyikan oompa-Loompa pun sangat bernuansa kekinian dengan bit-bit elektrik. Kesan “kuno” pada Oompa-Loompa yang sebenernya manusia cebol ini hilang. Keajaiban pabrik cokelat Willy Wonka pun tidak lagi terkesan magis, namun sebuah inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tokoh Mike Teeve yang dalam novelnya digambarkan sebagai pecandu televisi. Dalam film ini lebih digambarkan sebagai pecandu games dan anak yang merasa paling pintar. Ketika wartawan menemuinya karena ia mendapatkan tiket emas. Ia tidak sedang menonton televisi, tetapi bermain games sejenis Play Sation. Ia juga tidak lagi menenteng-nenteng pistol mainannya ketika mendatangi pabrik cokelat. Perubahan mainan milik Mike Teeve tentu saja merupakan usaha untuk mengadaptasi cerita Charlie And The Chocolate Factory ke dalam dunia anak masa kini. Akhirnya, Mike Teeve yang mengecil dalam televisi bukan lagi disebabkan karena ia gila televisi tetapi karakternya yang sok pintar sehingga tidak percaya dengan semua omongan Willy Wonka. Dengan demikian pula film ini tidak lagi menjudge televisi sebagai media perusak, tetapi lebih menekankan pada karakter yang merusak.
Perubahan pada ending cerita ini justru yang paling menarik. Charlie tidak langung begitu saja menerima hadiah Willy Wonka untuk menjadi penerus pabriknya. Karena Willy Wonka membenci ayahnya, ia tidak menginginkan kehadiran keluarga Charlie dalam pabriknya. Disinilah konflik nilai bermain, Charlie yang selalu susah dalam kehidupannya menghadapi dua pilihan yang sama-sama diinginkannya, menjadi penerus pabrik tersebut atau bersama keluarganya.
Charlie akhirnya lebih memilih keluarganya. Ayahnya mendapat pekerjaan lagi dan kehidupan mereka membaik walau tetap miskin. Willy Wonka menyadari betapa pentingnya keluarga dan ia pun hidup bersama keluarga Bucket. Walaupun akhirnya Charlie tetap menjadi penerus pabrik Willy Wonka.


ya segitu ajadeh postinganku :)
thanks for read~

Thursday, April 7, 2011

MONOLOG~

Hari ini, seperti yang sudah-sudah, aku selalu duduk tersiam disini. Di tangah hamparan hijau rumput yang luas. Memandang langit biru tuk yang kesekian kali. Memandang pelangi tuk melupakan kerinduan dihati. Ya, disinilah aku bertemu cinta pertamaku dan kehilangan dirinya sampai entah kapan.


Taman ini tak begitu luas tapi indah. Bunga-bunganya disusun rapi, memperlihatkan bahsa pemilik taman ini merawatnya dengan teliti. Ditangah taman, ada kolam kecil dengan air mancue sederhana. Tapi disinilah pusat daya tarik taman ini bagiku. Hampir setiap sore aku memandang  matahari tyerbenam dari kolam ini. Kalau musim hujan tiba, pelangilah yang kutunggu. Aku bisa memandang pantulan keindahan ini dari riak-riak air kolam. Dari sinilah aku belajar. Belajar tentang cinta dari pelangi. Tahukah kawan,  pelangi punya filosofi cinta, cinta bagaikan pelangi. Pelangi berasal dari dua unsur berbeda, air dan cahaya, seperto conta yang berasal dari dua ciptaan Tuhan yang berbeda. Karena Tuhanlah, mereka bisa bersatu. Cinta mereka menciptakan keindahan seperti pelangi. Inilah kisah cintaku, Tuhan menghendaki aku bertemu cahaya itu, hingga aku menemukan warna-warna hidupku, tapi kemudian dia memisahkan ku darinya.


Langit sore menyemburatkan sinar-sinar matahari dengan lembut, kunikmati indahnya sore itu dengan melukisnya di atas kertas putih. Inilah yang sring kulakukan dan yang hanya bisa kulakukan. Aku bukanlah gadis sempurnya, kawan. Kalu kau melihatku sekilas, aku seperti gadis kebanyakan. Rambutku yang panjang berombak kubiarkan tergurai menutupi bahuku. Kaki dan tanganku juga berfungsi layaknya manusia biasa. Mataku bisa melihat dan telingaku bisa mendengar apa kata dunia. Tapi, aku tak bisa mengetakan pada dunia bagaimana perasaanku saat ini.  Dari sejak aku kecil. Tuhan tak memberikan suara padaku. Ibuku pernah menjelaskan mengapa hal ini terjadi, tapi aku tak mengerti saat itu, dan sekarang aku tak mau lagi mengerti mengapa hal ini terjadi. Aku hanya ingin hidup bebas tanpa beban. Ingin menikmati sari-sari hidup. Aku tak mau marah pada Tuha, Ibuku atau siapapun. Ini bukan salah siapa-siapa. Inilah takdir, kawan. Tuhan selalu mengatur segalanya dengan baik adanya.


Walaupun Tuhan menyenbunyikan suaraku, tapi Tuhan tidak menyembunyikan talentaku. Aku memang tak bisa berkata-kata, tapi tangankulah yang bisa berkata-kata. Ya, Tuhan memberiku bakat untuk melukis. Lukisankulah yang menggambarkan kata-kata hatiku. Seandainya, mereka bisa bicara, engkau akan tahu perasaanku saat ini.

Langit cerah itu tiba-tiba tertutup oleh kabut hitam. Awan kumulus nimbus  sebagai pertanda akan turun hujan.  Segera aku berlari mencari pohon untuk berteduh. Kumpulsn kertas-kertasku kubawa tak karuan. Kulihat sebuah pohon yang cukup besar untuk berteduh. Aku berlari dan.."Aduh!", kudengar suara anak laki-laki. Karena panik, aku tak melihat ada anak laki-laki yang berlawanan arah dariku dan berlari menuju pohon yang sama denganku. Aku menubruknya, atau bisa dibilang dia yang menubrukku. Kertas-kertas gambarku berjatuhan. Aku segera mengambilanya, karena takut basah. Aku berpaling ke anak laki-laki itu. Dari wajahnya, dia seumuran denganku 14 tahun. Ia juga sedang memungut kerta-kertas miliknya yang tadi jatuh. Aku merasa tak enak. Aku ingin minta maaf, tapi bagaimana caranya? Jadi, aku hanya memandanginya. Mungkin, dia sadar akan hal ini dan memandangku. Ia tersenyum, tapi bukan hanya bibirnya tapi juga matanya. Aku merasa tersihir, seolah aku melihat pelangi di matanya. Waktu terasa berhenti berdetak. Ia memandangiku dan aku memeandangnya. Aku merasa tergetar untuk waktu yang sedemikian lama. Semilir angin menghembuskannya dan menyadarkanku setelah sekian lamanya. Aku membalas senyumnya, dan dia mulai bicara. "Maaf ya!" itulah kata pertamanya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu ia mengulurkan tangannya dan menanyakan namaku. Dygta, ya Dygta itulah namanya. Ia tetap mengulurkan tangannya dan menanyakan namaku. Ooh Tuhan, bagaimana aku menjawabnya. Hatiku bergetar, tapi juga melonjak-lonjak. Aku bingung, bahkan untuk mengulurkan tangan pun aku tak bisa, aku hanya berdiri mematung dan diam. Mungkin inilah yang dinamakan orang demam cinta pertama pada pandangan pertama tepatnya. Ia menarik mundur tangannya dan kembali tersenyum. Lalu kami berdua duduk bersandar di bawah pohon itu sambil menunggu hujan reda. Ia mulai memecah kesunyina dengan menceritakan siapa dirinya. Ternyata, dugaanku beranr dia seumuran denganku. Kertas-kertasnya tadi adalah puisi ciptaannya. Baru beberapa menit dengan Dygta aku sudah merasa begitu dekat dengannya. Pertemuan kami hanya seperti cerita monolog, Dygta terus bercerita dan aku terus mendengarkannya. Heran memang, dia tidak menanyakan kenapa aku terus diam, seakan dia tahu aku adalah gadis bisu.

Huja turun tak begit lama. Aku sudah berdiri bersiap untuk pilang kerumahku. Tapi, langkahku terhenti. Aku melihat pelangi menyemburatkan sinarnya dengan anggun. Sungguh Romantis. Aku jadi ingat filosofi cintang yang kubuat sendiri. Aku terdiam terpaku, Dygta juga berdiri dan melihat pelangi itu. Ia tersenyum dan berkata, "Pelangi punya folosofi cinta...". Aku terkejut, dia seakan bisa membaca pikiranku. Rencana Tuhan memang tak pernah bisa diduga. Lalu ia melanjtkan ceritanya, sama persis seperti ceritaku. Ingin, kukatakan pada Dygta aku juga punya cerita seperti itu, tapi bagaimana caranya? Jadi, sekali lagi aku hanya tersenyum dan memandang takjub pada kedua pelangi di matanya.

Dygta telah mengganggu tidurku. Ia memberikan kerinduan mendalam di hatiku. Kini, dialah yang menghiasi mimpiku. Sore berikutnya aku kembali ke taman itu, berharap bisa bertemu lagi dengan Dygta. Aku terduduk di kolam dan berkhayal tentangnya. Aku mulai mnggerakkan ujung pensilku dan melukis wajah pemilik mata pelangi itu. Andaikan gambar-gambar ini bisa bicara, dan mengungkapkan perasaanku saat ini, kuharap Dygta bisa mengerti betapa aku merindukannya. Tiba-tiba sesosok manusia datang dan menganbil gambarku. Aku terkejut, tapi ternyata dia Dygta. Dia tyertawa lalu diam mengamati sketsa lukisanku. Aku merasa sedikit malu, tapi wajahnya yang jenaka dan sok serius itu menghilangkan semua rasa canggungku. Aku berdiri dan merebut kambali lukisanku. Ia memandangiku, aku manaikkan alis sebagai isyarat untuk mengetahui bagaimana pendapatnya tentang lukisanku. Ia terlihat murung, aku sedikit was-was dan akhirnya ia berkata , "Ehm, wajahku terlihat lebih manis di lukisanmu..." lalu dia tertawa. Aku pun tersenyum.

Hari-hari berikutnya, dialah yang ada dalam benakku. Hampir setiap sore kami bertemu. Aku merasa ada cinta diantara kami. Yapi, cinta ini cinta bisu. Tak ada yang saling mengungkapkan. Ingin sekali kukatakan padanya, apakah kau tak mengerti bahwa kau telah membuat hatiku gundah, Ara. Apa kau tak mengerti bahwa kau telah mengganggu hatiku  sekaligus mewarnai pelangi jiwaku yang dulu semu? Tapi, apakah kau juga mneganggapku sama?

Saat-saat bersama Dygta adalah saat untuk menikmati hidup. Kadang, ia memperlihatkan  puisi-puisinya padaku. Suatu saat ia menanyakan pendapatku tentang puisinya, aku hanya menangguk dan tersenyum, ia pun membalas senyumku dengan bahagia. Entah kenapa, aku merasa tenang di dekat Dygta. Ia adalah sosok yang polos dan menyenangkan. Aku merasa penuh percaya diri dan bebas bersamanya. Dia tak pernah mempermasalahkan ketidaknormalanku. Aku merasa mendapat perhatian darinya. Ia pernah membuat puisi untukku dan saat itulah pertama kali ia menyebut namaku, padahal aku tak pernah memberitahu siapa namaku padanya. Entah bagaimana dia tahu.

Sore ini aku kembali ke taman itu. Kunikmati pemandangan sore hari dan mulai melukis. Kugambarkan dua bocah remaja di tengan hamparan rumput hijau yang sejuk berlatar langit sore yang indah. Ingin kutunjukkan gambar ini begitu Dygta datang nanti. Aku menunggu, lama.... Dygta tak datang juga. Aku pulang, dan kembali ke taman ini hari berikutnya. Aku masih belum bertemu Dygta, sungguh tak biasa. Hari ke empat, dan aku kembali menunggunya. Saat aku duduk di pinggir kolam seperti biasanya, aku melihat amplol biru bertuliskan namaku. Aku membacanya.

                      Kujejakkan kakiku di hijau rumput ini
                      Kucari tempat tersembunyi,
                      Hanya untuk melihat wajahmu
                      Aku mengenalmu lebih dari yang tak tahu
                      Meski kau tak tahu bahwa aku mengagumimu
                                      Tidurku tak lagi nyenak,
                                      Karena bayangmu yang ada di kepalaku
                                      Bunga-bunga hatiku bermekaran
                                      Karena sejuk siraman airmu
                       Cinta kita kosong tapi berwarna
                       Cinta kita bisu tapi penuh arti
                       Cinta kita bagai pelangi yang lalu pergi
                       Tapi kau harus yakin cinta kita takkan terikat waktu
                       Aku ingin kau menungguku pulang
                       Karena aku pergi, untuk kembali...

Inilah puisi Dygta untukku. Ia pergi dan aku terus menunggunya. Entah kapan, aku melihat pelangi dimatanya yang membuat hatiku bergetar tuk kesekian kalinya. Aku tak menyangka ia telah mengenalku jauh sebelum aku mengenalnya. Ia pergi sebelum aku mengatakan perasaanku padanya. Seandainya, gambar itu bisa bicara, kau akan tahu bahwa aku bahagia karenamu, Dygta. Kepergianmu meninggalkan kekosongan dihatiku. Aku kecewa, kau telah memberikan racun padaku. Tapi, puisimu adalah penawar bisamu. Puisimu meyakinkanku akan cintamu, akan pelangi hidupku. Aku tahu, kau akan kembali. Aku merasa beruntung, telah menemukanmu, dan aku beruntung, aku punya cinta pertama yang takkan pernah terlupakan. Kini, aku kembali di bawah pohon tempat kita pertama bertemu untuk menunggumu. Aku akan tetap menjadi air dan kau cahayanya. Kita akan menciptakan pelangi yang lebih indah dari pelangi manapun, karena kau adalah takdirku, Dygta.


kutipan dari buku pelajaran Bhs. Indonesiaku.
thankjs for read~

Saturday, April 2, 2011

Aku banget deh pokoknya xD

Vierra - Deg-degan

kau lewat di depan kelasku
mata ini tertuju kepada dirimu
dan ternyata matamu tertuju padaku
aku malu, bingung, salting, oh Tuhan
jantungku berdetak, berdetak dengan kencang


senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buat ku jadi deg-degan
wooo wooo aku bingung


dan ternyata matamu tertuju padaku
aku malu, bingung, salting, oh Tuhan
jantungku berdetak, berdetak dengan kencang


senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buat ku jadi deg-degan
wooo wooo bingung salting


senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu bikin aku deg-degan
senyumanmu buat aku deg-degan
tatapanmu buat ku jadi deg-degan
wooo wooo wooo wooo bingung salting

Friday, April 1, 2011

Manfaat coca cola xD

oke readers, kali ini aku mau bahas tentang manfaat coca cola yang punya manfaat lain selain buat diminum :p okey, enjoy it :D

hhmmm, coca cola :) siapa sihh yang nggak doyan coca cola ini atau minuman bersoda ini? dibalik minuman bersoda ini, ternyata coca cola punya fungsi lain  :) aku kasih contohnya deh :p ;;
  • untuk membersihkan toilet :O caranya :: tuangkan sekaleng coca cola ke dalam toilet,tunggu sejam, terus siram sampe bersih, asam sitric coca colabisa menghilangkan, noda-noda dikeramik. #busett
  • untuk membersihkan radiator mobil @_@ caranya ::campur sekaleng coca cola ke dalam radiator mobil, panaskan mesin mobil selama 15-30 detik, terus buang air radiator mobilnya, dan kamu bisa liat karat yang rontok dari radoator tersebut. #ampunn duehhh
  • buat ngilangin titik-titik karat dari bumper mobil. WOW :: gosok aja bumpernya pake alumunium foil yang direndem sama coca cola @u,u
  • buat mbersiin dari terminal aku mobil :: tuangin aja sekaleng coca cola diatas terminal aku buat mbersiin korosinya #ahaha
  • bisa juga buat ngilangin noda lemak tuh di baju-baju :: tuangin aja sekaleng coca-cola ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tamabahkan detergent, putar mesin cuci pake putaran normal. Coca-cola / pepsi bisa nolong ngehilangin noda lemak. #nolong?? 
buat perhatian kita, PH rata2 dr softdrink uti 3.4 tingkat keasamn ini cukup kuat buat melarutkan gigi dan tulang. dan itu juga, tubuh kita tu berhenti numbihun tulang waktu umur 30th. ayoayo, msh mau minum coca cola? :))
terus habis itu tulang kita larut setiap tahun lewat urine, dan itupun tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk kedalam tubuh kita. semua calcium yg larut itu berkumpul di arteri, urat nadi, kulit, urat daging sama organ, yang bisa mempengaruhi fungsi ginjal dlm membantu pembentukan batu ginjal. softdrink aja nggak punya nilai gizi loo (tapi didalam hal vitamin, sama mineral) kandungan gulanya juga lebih tinggi. dan butuh waktu 10th utk menghilangkan efek samping gula buatan  di coca cola dari dalam tubuh, lebih asam, dan banyak zat aditif kayak pengawet sama pewarna.

jadi, kalian-kalian masih mau berminat munim coca cola ini? atau sekedar memasukkannya ke dalam tubuh?

thanks for read~