Jatuh……Cinta
Sebuah
tag line dari iklan di televisi yang
beberapa waktu lalu aku lihat.
Dengar-dengar,
rasanya menarik. Bermacam-macam, penuh pengalaman, penuh canda tawa, bahagia,
senang, sedih, sakit, kemudian apa lagi?
Jatuh
cinta tidak terus menerus dengan seseorang. Ia bisa berupa benda mati maupun
hidup. Sepertinya menarik bukan?
Aku
jatuh cinta pada diriku setiap kalinya. Aku bisa menjadi diriku sendiri. Aku
jatuh cinta dengan kehidupan di sekelilingku. Baik kecil atau besar, Penting
atau tidak, Besar atau kecil, Hidup maupun mati.
Jatuh…….Cinta
Rasanya
menyenangkan. Aku dapat banyak pengalaman. Urusan hati jujur bukanlah prioritas
utama bagiku. Banyak yang bilang, “Follow your heart” but I can’t deal with that.
Hati
mengutamakan perasaan. Otak mengutamakan logika. Tak apa jika kita berpikir
menggunakan hati, tapi pikir juga dengan otak. Perasaan dan logika harus
memiliki keseimbangan.
Mencintai
sesuatu apa adanya kadang menurutku benar juga. Kadang.
Tapi
apa mungkin, jika kita mencintai sesuatu apa adanya, dapat membuat segalanya
berjalan mulus tanpa halangan apapun? Tidak.
Jangan
cintai apa adanya. Carilah prioritas yang penting kemudian berusaha
mendapatkannya agar bisa sejalan dan mendapatkan apa yang dinginkan oleh
keduanya.
Jatuh……Cinta
Jatuh
cinta tidaklah semudah itu.
Ketika
kita memilih untuk jatuh, jangan jatuh terlalu cepat. Jatuhlah secara perlahan.
Agar kita tahu bagaimana caranya bangkit lagi.
Jatuh……Cinta
Aku
jatuh.
No comments:
Post a Comment