Thursday, July 2, 2015

Hai

15/30


"Senang bisa mengenalmu. Berjabat tangan denganmu.
Laki-laki dengan paras wajah yang tegas, berkaca mata, berambut ikal. Postur tubuh yang tinggi.

Andai saja malam itu kita tidak berkenalan, mungkin aku tidak akan sesakit ini. Aku tidak akan sekecewa ini. Aku tidak akan semarah ini. Tidak akan semurung ini.
Andai saja malam itu kita tidak berkenalan, aku tidak perlu menjadi murung dan senang pada waktu yang sama. Tidak akan ada waktu disaat dimana aku menjadi orang yang aneh. Tidak perlu mencari tahu bagaimana membuat percakapan via text bertahan lama. Tidak perlu bingung ketika kamu tiba-tiba saja menghilang.
Aku tidak perlu seperti ini. Aku tidak perlu melakukan itu. Tidak perlu menncari kesana kemari.

Tap aku ini siapa?!
Aku ini apa di hidupnya?!
Peranku ini apa dalam kisah hidupnya?!

Tapi aku senang bisa mengenalmu. Kamu pernah melontarkan kalimat manis untukku. Kamu pernah memujiku. Pernah membuatku tertawa dan tersenyum. Kamu pernah peduli terhadapku. Kamu pernah membuatku merasa dirangkul. Kamu pernah melakukannya. Ini baru sebagian kecil dari aku mengenalmu.
Tapi aku senang bisa mengenalmu. Aku bisa belajar merelakan. Belajar melepaskan walau ingin menggenggam. Belajar agar tidak memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi. Agar aku tidak terlalu percaya kepada orang yang padahal aku sulit untuk percaya. 
Tapi aku senang biaa mengenalmu. Aku belajar bisa mengutarakan suatu pesan. Banyak kaum hawa di luar sana yang menunggu kaum adam untuk mengutarakan perasaannya pada kaum hawa. Tapi aku tidak. Walau aku sempat menunggumu. Tapi aku hanya inginmerasa lega. Kuutarakan segalanya kepadamu. Rasanya ingin mati. Maklum, pertama kalinya aku menyatakan perasaan. Sungguh, rasanya ingin mati. Tapi aku lega. Setidaknya dia sudah tau bagaimana rasanya.

Kamu tau rahasiaku. Bahwa aku... ah, sudahlah. Jujur, aku masih tidak paham dengan alasan itu. Kenapa? Kok bisa? Tapi aku tidak menyalahkanmu. Seharusnya aku tidak jatuh terburu-buru. Seharusnya aku tidak terlalu percaya padamu. Seharusnya aku.... seharusnya.... 

Sampai jumpa lain waktu jika Tuhan berkenan. Semoga keadaanku dan keadaanmu akan jauh lebih baik dari waktu itu."

No comments: